Breaking News

Dua Hari tak Makan dan Minum Air Lumpur


Oleh : Robertus Rimawan

Foto Istimewa -Lang Sinus di tengah guru dan murid yang ditemui saat keliling Indonesia.
ROBERTUSSENJA.BLOGSPOT.COM - TAPAK kakinya seolah tak kenal lelah, menyusuri jalan-jalan yang asing baginya. Tekadnya kuat melewati hingar bingar kota hingga sepinya hutan seperti tanah tak bertuan. Liberius Lang Sinus (35), Catatan kisah pria lajang asal Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang nekad keliling Indonesia mungkin tak seperti kisah Indiana Jones yang penuh ketegangan-ketegangan dan aksi dramatik. Namun keberanian Lang Sinus dengan keterbatasan berani melewati 28 provinsi patut diacungi jempol.

Misinya untuk sosialisasikan Pancasila, khususnya pada anak-anak menggerakkan Lang Sinus untuk wujudkan cita-cita lewati 33 provinsi di Indonesia. Keprihatinannya akan ketidak tahuan anak-anak pada Pancasila membuatnya jadi guru di manapun. Mulai dari kelas-kelas maupun di pinggir jalan, setiap bertemu anak-anak ia akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang Pancasila.

Pancasila bagi Lang Sinus adalah segalanya, menurut pria yang sebelumnya aktif sebagai relawan kemanusiaan, dasar negara ini yang membuat Indonesia kokoh bersatu dan tak kalah bila disandingkan dengan negara-negara lain.

Ia telah melewati hutan, tidur di hutan, di musola, di sel penjara, tenggelam di sungai, kecelakaan berkali-kali, dan kesimpulannya, di Indonesia banyak orang baik. Lang Sinus mengaku seolah merasakan berbagai mujizat hadir begitu saja. Misalnya ketika ia terdampar di hutan, dua hari tak makan dan minum air lumpur. Saat itu ketika sepeda motornya melewati sungai, ternyata sungai cukup dalam. sepeda motornya tenggelam.

"Saya bingung tak tahu harus bagaimana, saya menahan lapar dua hari, minum air lumpur, tapi kemudian Tuhan kirimkan saya bantuan," ujarnya. Seorang pria datang dengan sepeda motor di pedalaman Kalimantan Barat. Pria yang lupa ia tanya namanya membantu Lang Sinus untuk memperbaiki sepeda motor yang tak bisa nyala karena tenggelam di sungai.

Ia percaya kebaikan akan hadir selaras dengan niat dan ketulusan untuk berbuat baik, Lang Sinus mendapat pertolongan. Menurutnya pria penolongnya tersebut memiliki keahlian untuk mereparasi sepeda motor. Pria tersebut berniat menengok hewan peliharaannya yang ada di hutan dan tak biasanya ia membawa semua peralatan atau kunci untuk reparasi motor ke bagasi motor ketika berangkat ke hutan. "Tak masuk akal, bagaimana bisa ada ahli reparasi motor ada di hutan, benar-benar besar kuasa Tuhan," jelasnya.

Kejadian-demi kejadian juga tak ia sangka, berkali-kali ia kecelakaan namun selamat, bahkan saat di Aceh ia mendapatkan bantuan yang tak terkira. Selama ini stigma umum mengatakan orang Aceh wataknya keras, tapi ia berani untuk mengatakan stigma tersebut salah. Saat itu ia mengendarai sepeda motornya lalu ada segerombolan domba tiba-tiba menyeberang jalan, Lang Sinus tak kuasa untuk mengendalikan motornya ia pun terjatuh dan terseret beberapa meter di aspal jalan. "Penduduk sekitar menolong, mereka mengobati luka-luka saya dan memberi makan. Luar biasa mereka tak kenal saya dan memiliki keyakinan yang berbeda dengan saya namun bersedia untuk membantu, tulus, tanpa pamrih. Sungguh perjalanan ini sangat berharga," jelasnya.

Perjalanan yang telah ia lewati membawa pada wawasan baru akan beragamnya budaya dan berbagai macam dinamika kehidupan masyarakat. Meski demikian ia menyadari pembangunan di Indonesia tidaklah merata, masih banyak infrastruktur yang timpang. Lang Sinus mencontohkan saat berada di kunjungi SDN 02 Sungai Antu, Desa Sungai Antu, Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Putusibau, Provinsi Kalimantan Barat. "Sangat berbeda dengan sekolah-sekolah dasar di kota besar seperti di Jawa, Bali maupun Manado. Di sana sekolah dari papan kayu, lantai kayu dan fasilitas yang kurang memadai," jelasnya. Ia berharap ke depan masyarakat terpencil juga merasakan kondisi yang sama dengan beberapa wilayah lain, baik dari sisi fasilitas pendidikan, kesehatan maupun infrastruktur lainnya.

Bukan hanya pengalaman unik, ia juga mengalami peristiwa mistik ketika mengunjungi makam Bung Karno di Blitar, Jawa Tengah. Lang Sinus memang sangat mengagumi sosok Bung Karno hingga ia merasakan kedamaian saat kunjungi makam tersebut. Ketika berfoto di makam menggunakan kamera miliknya, dan difoto oleh juru kunci, di poster yang telah ia pigura, berisi gambar Garuda Pancasila beserta butir-butirnya, muncul sosok wajah Bung Karno. Demikian halnya ketika mengunjungi di tempat tidur Bung Karno, ia berhasil merekam suara pidato yang diduga arwah Bung Karno melalui temannya. Pdiato tersebut dari sisi intonasi dan pilihan kalimat yang digunakan sangat mirip dengan Bung Karno. Ia berhasil merekamnya dan ia sangat ingat dengan isi rekaman atau pesan Bung Karno untuk bangsa Indonesia melalui rekaman tersebut.

"Maaf saya belum bisa publikasikan, saya belum selesai melewati 33 provinsi, bila nanti sudah selesai saya akan membuat buku, foto maupun rekaman pidato Bung Karno, sekaligus isi pidatonya untuk bangsa Indonesia akan saya publikasikan," ujarnya. Lang Sinus optimistis bisa merealisasikan harapannya, ia memiliki target pada 1 Oktober 2012 nanti, perjalanan melewati 33 provinsi akan selesai dan bisa dibuat buku. Ia juga yakin ada penerbit yang bersedia untuk menerbitkan buku perjalanan serta kisahnya.

"Saya juga akan menikah bersamaan dengan launching buku. Tentang siapa calonnya, saya yakin saya bisa menemukan. Melewati 33 provinsi dengan segala keterbatasan saja sanggup, masak mencari satu istri saja dari satu provinsi di Indonesia tak sanggup. Saya yakin, sesuai target saya akan menikah," jelasnya, kemudian ia tersenyum. Matanya berseri, wajahnya yang menunjukkan guratan lelah seolah tertutup oleh asa untuk Indonesia lebih baik. Sungguh..... Lang Sinus seorang inspirator. SELESAI. (robertus rimawan)

No comments