Breaking News

Lihat Kepiawaian Garin Mengemas Film SOEGIJA

 Oleh : Robertus Rimawan

 ROBERTUSSENJA.COM - Merinding.... melihat trailer film 'SOEGIJA', seolah saya dibawa melewati dimensi waktu dan masuk dalam 'kegelapan', 'tangisan', namun juga harapan, peluh serta darah pejuang. Meskipun film ini menunjukkan sosok seorang Katolik Mgr Albertus Soegijapranata SJ, namun sejak awal proses menunjukkan nilai-nilai nasionalisme yang kuat.

Garin Nugroho sang sutradara mengatakan Mgr Albertus Soegijapranata SJ mampu memberikan inspirasi multikultural dalam basic nasionalisme dan untuk itu film ini dibuat.

Bahkan pemeran utama film atau yang memerankan Mgr Albertus Soegijapranata SJ adalah Nirwan Dewanto (50) seorang muslim yang dipilih karena memiliki kesamaan baik dari wajah maupun postur tubuh.

Saat proses pembuatannyapun Nirwan mengaku tak canggung untuk memelajari sosok Mgr Albertus Soegijapranata SJ baik tinjauan pustaka maupun bertanya pada pastur serta tokoh Katolik yang mengenal sosok yang ia perankan.

Mgr Albertus Soegijapranata SJ bagi kami umat Katolik adalah inspirasi, sosok yang mengenalkan Yesus Kristus di masa perjuangan hingga meraih kemerdekaan Republik Indonesia.

Pria yang lahir di Soerakarta, Jawa Tengah, 25 November 1896 merupakan Vikaris Apostolik Semarang, yang kemudian menjadi Uskup Agung Semarang. Ia juga Uskup pribumi Indonesia pertama.

Ibarat pemahat Garin Nugroho mampu mengukir batu cadas dan mengubahnya menjadi patung yang elok dengan berbagai ukiran estetik. Ya di tangannya, Garin memberikan warna tersendiri bagi sosok Mgr Albertus Soegijapranata SJ.

Film 'SOEGIJA' menampilkan sosok Mgr Sugiyopranoto (sesuai ejaan), perjuangan, kiprah serta pengorbanannya demi kemerdekaan Indonesia, sehingga layak disebut pahlawan. Dikutip dari Wikipedia.org, Mgr Sugiyopranoto dinobatkan sebagai pahlawan berdasarkan SK Presiden RI no 152 tahun 1963 tertanggal 26 Juli 1963, meninggal di Steyl, Venlo, Belanda, 22 Juli 1963 pada umur 66 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giritunggal, Semarang.

Melihat trailer-nya mata saya seolah tak berkedip karena nuansa tahun 1940-an yang ditawarkan cukup apik digarap. Selain itu di film proposal saya langsung iri. Kenapa? Karena ada pemain di situ yang juga teman lama saya. Saat dulu aktif sebagai pemain teater, saya pernah main satu panggung dengannya ketika saya aktif di teater kampus, Teater Senthir (Universitas Mercu Buana Yogyakarta dulu Universitas Wangsa Manggala) yang bekerjasama dengan beberapa kelompok teater lainnya. Haduh lupa siapa namanya, suaranya berat dengan karakter kuat.

Salute buat teman yang saya telah lupa namanya (ampun dah hehe) perjuangannya di teater dan memiliki idealisme sebagai pemain teater berbakat seolah mendapatkan posisi yang tepat setelah mendapat perannya meski bari di Film proposal SOEGIJA. Hehe belum tahu dia di film SOEGIJA dapat peran atau tidak dan berperan sebagai apa tapi suatu ketika seusai nonton dan ada kesempatan saya akan temui dan....biasa.....wawancara hehe.
Capture Robertus Rimawan - Rekan saya pemeran pria yang gundul (sebelah kiri), haduh saya lupa namanya hmmmm.

Nambah dikit soal itu, celoteh 'wagu' teman saya si Anton ketika saya beritahu ada teman yang ikut main.

"Wah ternyata banyak ya teman kamu yang sukses......kalau kamu....," ujar dia lalu ketawa.

Asemik hahahahahahaa hmmmmmm saya memang belum sukses......tapi suatu ketika.....ya suatu ketika.....amin hahahahhahahaaaaaa.

Di sisi lain ada hal yang membanggakan, rumah produksi film tersebut adalah Studio Audio Visual Puskat yang merupakan 'rumah' pertama bagi saya. Ya setelah lulus SMKI saya sempat bekerja di SAV Puskat selama 2 tahun, mulai dari pekerja lapangan di bidang Community Development saya bertugas di Pacitan dan Ponorogo Jawa Timur sebagai pendamping anak di sanggar, lalu menjaga perpustakaan serta kegiatan anak-anak Sinduharjo dan Minomartani hingga beberapa kali mengisi suara boneka pernah saya lakoni di SAV Puskat.




Pasti banyak hal yang akan saya dapatkan di film ini, sayangnya saya tak ikut main hmmmmmmm meski jadi peran sepersekian detik deh alias figuran kena tembak terus aaaakkkk nda papa wis tapi sayang seribu sayang udah lewat hahahahahahahaaaaaa

 

Selamat Romo Murti (produser film SOEGIJA) filmnya pasti keren saya tunggu Juni nanti. (*)

2 comments: