Breaking News

Sedang Mengalami Demotivasi? Cari Tahu Sebabnya Yuk

Hai teman-teman...
Pernah nggak suatu waktu teman-teman merasa seperti bisa melakukan berbagai hal,
merasa penuh motivasi sampai menset target yang tinggi untuk diri sendiri?
Tetapi seiring berjalannya waktu, berangsur-angsur mulai melupakan apa yang telah diset sebelumnya,
atau seakan-akan tujuan bertolak belakang dengan langkah yang diambil.

Pernah mengalami kondisi seperti ini? :)

Jika pernah, berarti teman-teman tidak jauh berbeda dengan saya.
Karena saya pun pernah dan bahkan sering mengalami kondisi yang biasa disebut dengan satu kata, yaitu Demotivasi.

Demotivasi adalah sebuah perasaan lelah, ingin menyerah, ingin berhenti, yang bisa mengeliminasi semua motivasi, semangat, gairah dan passion kita. Demotivasi ini bisa muncul kapan saja dan pada siapa saja. Seperti kata Dimas Aryo, seorang Dosen Psikologi Unair, "Demotivasi muncul apabila seseorang merasa stress karena tidak ingin dan tidak mampu melakukan sesuatu."

Dalam kondisi Demotivasi ini, akan banyak statemen-statemen negatif muncul, misal seperti:

"Saya tidak bersemangat."
"Waktu saya sangat sempit untuk mengerjakan semua ini."
"Saya tahu harus mengerjakan ini itu, tetapi saya malas melakukannya."

Dan berbagai macam statemen negatif lainnya.

Ini membuat saya teringat pada apa yang diucapkan Jim Rohn,
"If you really want to do something, you'll find a way. If you don't, you'll find an excuse."


Simple, lugas dan tegas. Dan memang benar, ketika kita tidak benar-benar menginginkan sesuatu, kita tidak akan maksimal dalam mengupayakan, bahkan kita mengijinkan segala macam alasan hadir untuk menghalangi diri sendiri untuk mendapatkannya. Tetapi sebaliknya, ketika kita tidak punya jawaban lain selain, "Saya harus mendapatkannya", maka yang terjadi segala macam cara hadir untuk membantu kita mendapatkan yang kita inginkan.

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan ketika kita sedang mengalami Demotivasi ini?

Kalau saya biasanya mengambil waktu sejenak untuk berdiam, tidak melakukan apapun kemudian setelah siap kembali berpikir, maka hal pertama yang saya kerjakan adalah mencari penyebabnya. Apa yang membuat saya tidak lagi bersemangat, apa yang membuat saya ingin menyerah, apa yang membuat saya kehilangan harapan. Kita harus tahu itu. Setelah tahu penyebabnya tentu akan menjadi lebih mudah bagi kita menemukan langkah apa yang selanjutnya akan kita lakukan untuk membangkitkan motivasi dalam diri kita.

Kira-kira beberapa hal di bawah ini bisa menyebabkan kita mengalami Demotivasi.

1. Terlalu perfeksionis

Banyak sebenarnya dari kita yang tidak sadar kalau kita memiliki sifat perfeksionis, yang selalu menuntut kesempurnaan, bahkan kadang orang perfeksionis beranggapan, "Kalau tidak sempurna, kenapa harus repot-repot dikerjakan?" Penghargaan dari orang lain, mendapatkan hasil/nilai terbaik dan pencapaian yang dilihat banyak orang, memiliki arti yang cukup penting bagi si perfeksionis ini. Kalau orang Manado bilang, "makang puji".

Yang harus kita sadari adalah kita tidak selalu bisa mendapatkan hasil yang sempurna, tetapi yang bisa kita lakukan adalah berproses dengan sebaik-baiknya untuk menuju pencapaian yang kita inginkan. Ukurlah diri sendiri dan tentukan standar pencapaian secara realistis sesuai dengan kemampuan.

Ingat kan dengan Thomas Alfa Edison? 3000 kali bergelut dengan 'kegagalan', tetapi ia tidak pernah menyerah dan sadar betul bahwa 'kegagalan' ini yang akan mengantarkan dirinya pada kesuksesan yang lebih besar, asalkan ia mau tetap bangkit ketika terjatuh.

Jangan pernah takut pada ketidaksempurnaan dan kegagalan, saat kita berada dalam proses pembelajaran. Karena dengan semua ini, kita akan terus menemukan hal baru, terus memperbaiki kesalahan untuk mencapai kesuksesan yang kita impikan.

2. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Ini penyebab yang tak kalah sering membuat seseorang mengalami Demotivasi.
Seperti pepatah bilang, "Rumput tetangga memang selalu tampak lebih hijau".

Jika ini yang terjadi pada diri kita, sebaiknya kita pasang kacamata kuda kalau perlu biar tidak usah tengok-tengok ke orang lain :D Just kidding. Hanya saja ada hal yang perlu kita sadari bahwa yang terlihat tak selalu seperti kenyataan yang sesungguhnya, karena yang terlihat itu hanya sisi luarnya. Berhentilah melihat orang lain, karena kita sendirilah yang harus menentukan jalan kesuksesan kita masing-masing, dan tentunya setiap orang memiliki pencapaian dan prioritas yang berbeda-beda. Jangan juga mencoba menjadi orang lain, tetaplah menjadi diri sendiri dan temukan jalan kesuksesan Anda.

Jangan juga merasa orang lain lebih beruntung, karena sesungguhnya apa yang kita butuhkan untuk mencapai kesuksesan itu semuanya telah tersedia dan tinggal kita sendiri yang harus mengasah kemampuan untuk melihat setiap peluang.

3. Merasa rendah diri

Setiap orang pernah melakukan kesalahan, namun tidak semua orang mampu belajar dari kesalahan itu.  Tidak sedikit yang karena kesalahan masa lalunya, membuat seseorang merasa rendah diri. Padahal ini sebenarnya tidak baik, karena bagaimana cara kita memandang diri kita akan memberikan dampak pada bagaimana orang lain memandang kita.

Hargailah diri kita sendiri, hargai setiap pencapaian yang berhasil kita raih dan fokuslah pada target yang kita buat. Hargai kehidupan kita dengan melakukan yang terbaik untuk setiap yang sedang kita kerjakan saat ini.

4. Melakukan banyak hal secara bersamaan

Saat kita sedang bersemangat, terkadang ide-ide spektakuler datang bertubi-tubi. Tak jarang kita membuat rencana-rencana sedemikian sempurna dan banyak hal yang ingin kita lakukan saat itu juga. Disadari atau tidak, hal ini justru bisa membuat kita mengalami Demotivasi dan membuat kita terjebak di antara keinginan kita serta malah bingung atau tak tahu apa yang harus dilakukan pertama kali.

Yang sebaiknya kita lakukan jika sedang berada dalam kondisi ini adalah membuat check list, kemudian menganalisa setiap ide, mana yang memang dapat direalisasikan dan mana yang sebaiknya ditangguhkan sementara. Dalam hal ini, kita dituntut untuk mampu mengalahkan ego kita dalam menentukan pilihan mana yang memang menjadi prioritas kita, mana yang belum saatnya jadi prioritas kita. Dengan berhasil memilah-milah, kita akan tetap bisa termotivasi dan bisa melakukan lebih banyak hal secara terstruktur.

5. Enggan beranjak dari comfort zone

Sadarkah kita bahwa ketika kita berada dalam comfort zone dan kita tidak ingin beranjak dari sana, ego kita akan merakit berbagai alasan yang membuat kita tetap berada pada kondisi sekarang ini? :)

Hal ini sangat berbahaya, karena setiap alasan yang muncul akan membuat kita tidak bertumbuh menjadi lebih baik. Ya karena alasan yang muncul ini sesungguhnya membuat kita berupaya untuk tetap tinggal dalam comfort zone dan berangsur-angsur membuat kita melupakan keinginan-keinginan kita sebelumnya.

Kita harus juga sadari bahwa kemampuan kita lebih besar daripada rasa takut kita untuk berubah.
Terus belajar yuuk jadi pribadi yang tangguh dan mampu menaklukkan segala macam tantangan demi apa yang kita sebut sebagai IMPIAN.
Mari berlomba mengubah energi negatif menjadi positif untuk mengantarkan kita menjemput impian kita itu.


Salam Sukses,
Emmanuela Mutiara Octaviany
Seorang ibu rumah tangga yang terus belajar untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
www.IRTbekerja.com

No comments