Breaking News

Ordinary People

Oleh : Robertus Rimawan


Foto Istimewa - John Legend

ROBERTUSSENJA.COM - Sebuah ornamen yang berbeda, semacam jeda antar waktu tak hanya membahas tentang buku. Mencoba membuat ukiran lain yang aneh, mungkin ya. Semoga berkenan........

Ordinary People, sejak pertama dengar lagu John Legend ini aku langsung jatuh cinta. Lirik lagunya sederhana namun ternyata penuh makna (meski harus menerjemahkan dengan bantuan mbah google he2).

Stan Walker Juara Australian Idol di awal langkah menyanyikan lagu Ordinary People. Dengan iringan gitarnya, Stan berhasil memukau juri hingga masuk ke tahap selanjutnya dan menjadi pemenang pertama.

Suaranya yang bagus, serta penjiwaannya yang pas, ibarat masakan tersaji sempurna dan penuh cita rasa. Stan Walker awalnya orang biasa namun talentanya yang kuat membawanya menjadi idola.

Idola lain, Landau Eugene Murphy Junior pemenang America's Got Talent 2011. Sebelum menjadi idola ia bahkan hanya bekerja di tempat cuci mobil. "Saya sudah mencuci ratusan jenis mobil, tak terpikir seperti sekarang," ujar Eugene.

Di awal audisi Eugene sempat dipandang sebelah mata, gaya bicara yang aneh, makan permen karet yang kemudian dimasukkan ke saku celananya setelah seorang juri mengingatkan agar membuang bekas permen tersebut. Namun akhirnya ia memukau seluruh penonton dan juri hingga melakukan standing applause.

Eugene bahkan berhasil mengalahkan puluhan balerina yang menampilkan pertunjukkan siluet sesuai dengan nama kelompok tersebut, Silhouettes. Kelompok balerina ini menampilkan pertunjukkan yang menarik dan kreativitas yang original. Beberapa tema menarik menggambarkan tentang Amerika dengan siluet puluhan balerina, dan berbagai tema lain, namun di final Eugene yang menjadi pemenang.

Eugene kini bukan orang biasa, ia menjadi idola dan memiliki harta melimpah karena bakatnya. Pria ini merupakan gambaran ordinary people yang bangkit dan kini menjadi bintang. Meski berbeda dengan konsep lagu Ordinary People yang disampaikan John Legend, Eugene menjadi inspirasi tersendiri, orang tingkat bawah yang kini menjadi sukses. Tak heran audisi-audisi semacam itu banyak diminati.

Lagu Ordinary People tak bisa lepas dari sosok John Legend, yang lahir pada 28 Desember 1978 dengan nama John Stephens. John lebih dikenal dengan nama John Legend.

Penyanyi American Soul ini juga piawai sebagai penulis lagu, dan pianis. John bahkan telah memenangkang Grammy Awards sebanyak 6 kali sebelum merilis albumnya.

Penampilannya secara live dengan piano menyanyikan Ordinary People lebih bagus dibandingkan dengan video klipnya di lagu yang sama. Suaranya yang tebal dan ekspresinya yang bagus mengantar penonton untuk riuh tepuk tangan.
Banyak yang bisa dipelajari dari lagu ini, belajar untuk mengelola masalah dalam sebuah hubungan cinta. Tiap orang yang mendengar lagu ini tentu memiliki penilaian secara subyektif.

Secara pribadi ketika mendengar lagu ini seperti terbang rasakan embusan angin menerpa wajah, detak jantung tak beraturan dan tak bisa melupakan senyuman di wajah seseorang. Seperti busur yang menancap ......tap.

Girl im in love with you          

Senyum-senyum sendiri mengingat senyumannya, namun seperti terjerembab ke tanah dari tempat yang tinggi di saat yang sama mengingat perdebatan demi perdebatan yang pernah dialami. Namun cinta yang menyatukan dan belajar bersama membangun kembali secara perlahan.

Belajar untuk mengelola keluarga dengan baik menyatukan perbedaan pribadi dua anak manusia yang berbeda, sulit, namun kata 'take it slow' memperjelas langkah yang harus dilakukan.

Lagu ini penuh pesona, demikian pula pesona seorang John Legend juga mengantar seorang penggemar berat yang nekat nonton konser padahal sedang hamil 8 bulan.

Sebuah blog menunjukkan seorang yang ngotot merayu suaminya agar diizinkan menonton konser tahun 2010 lalu di Jakarta. "It is John Legend. I LOOOVVVEEEEEE John Legend.. Semua CDnya punya. Apal lagu‑lagunya. Bahkan Baby K pun sudah joged‑joged dengan lagu‑lagunya. Wong dikasih denger hampir tiap hari..," katanya

Uniknya sang suami mengizinkan, namun dengan beberapa syarat misalnya harus nonton sama suami dan harus selalu digandeng suami.

Syarat berikutnya bawa kursi lipat, pilih section paling belakang, jadi kalau capek bisa mojok ke dinding terus duduk. Syarat ketiga, meskipun beli daily pass buat hari itu di konser tersebut, datang ke Java Jazz hanya boleh nonton John Legend. Jadi hanya dua jam buat nonton konser John Legend saja. Datang‑nonton konser langsung pulang. Persyaratan lainnya akan ditambahkan kemudian.

Tak mengherankan John Legend memiliki serangkaian karya antara lain: Legend dan the hooks untuk hitsnya Slum Village yang juga dinyanyikan bersama Kanye West, Jay‑Z dan Dilated Peoples yang juga dinyanyikan bersama Kanye West, permainan pianonya di Lauryn Hill's "Everything Is Everything"; dan bersama penyanyi latar Alicia Keys' pada 2003 dengan lagu yang berjudul "You Don't Know My Name" dan Ford Minor's "High Road". Legend berkolaborasi dengan Andre 3000 untuk merekam "Green Light" sebagai lagu andalan di albumnya yang ketiga Evolver

Pria ini dilahirkan di Springfield, Ohio, Legend memiliki 3 saudara kakak tertuanya, Ronald Stephens II, adiknya Vaughn Anthonyl dan saudarinya Missy Stephns. Vaughn melakukan tour bersama John Legend sebagai penyanyi latarnya. Dia sudah bergabung dengan label rekaman JL'S Home School dan bekerja untuk solo albumnya sendiri.

Legend mulai bermain piano dan di umur 7 tahun, dia bermain untuk paduan suara gereja. Ketika ia berumur 10 tahun, orangtuanya bercerai, yang mengakibatkan ibunya kesulitan, Keluarganya selalu mementingkan pendidikan . Legend mendapatkan gelar dari North High School.

Perjalanan hidup yang memukau, bukan hanya jalan mulus namun banyak goresan tajam dan rasa sakit, namun itu sebuah pembelajaran untuk menjadi lebih baik. John Legend, selamanya akan menjadi legenda.

No comments