Breaking News

Ini Rahasia Marthen, Petani yang Hasilkan Rp 200 Juta per Tahun

Oleh : Robertus Rimawan

ROBERTUSSENJA.COM - Keringat dan debu ibarat sahabat setia bagi Chorenus Marthen Jocom (41), seorang warga Likupang I Jaga 5 Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. Namun jangan heran, penghasilan Marthen cukup besar bagi seorang warga yang memiliki pekerjaan di kebun.
AYAH dua anak ini mengaku mendapatkan hasil lebih dari Rp 200 juta tiap tahun sejak ia menekuni profesi sebagai pembibit kelapa sejak tahun 2008.
Petani pembibitan ini menghasilkan antara 30 hingga 40 ribu bibit kelapa unggul yang ia jual rata-rata tiap bibit Rp 8 ribu rupiah (2010).
Bersama dengan dua orang pekerjanya, ia menyediakan bibit kelapa yang dipesan oleh petani-petani kelapa dari Minut, Bitung hingga Minsel.
Marthen mengaku banyak petani yang sudah berlangganan padanya, karena selama ini bibit-bibit yang ia hasilkan unggul. Ia memilih buah kelapa yang akan ia jadikan bibit dari pohon yang memiliki umur 30 hingga 40 tahun. Selain itu ia juga memilih buah yang akan dijadikan bibit dari pohon yang menghasilkan buah yang banyak.

Foto Robertus Rimawan - Kegigihan Marthen buahkan hasil.

“Ada yang heran saya punya satu pohon yang miliki buah hingga 150 butir, itu satu-satunya pohon yang bisa hasilkan banyak buah,” katanya.
Namun pada tahun 2010 pohonnya tersebut sudah agak turun hasil buahnya, hanya 90 butir, namun menurutnya buah tersebut masih cukup banyak.
Ia menjamin bibit yang ia hasilkan, setelah ditanam sekitar 6 hingga 7 tahun akan menghasilkan rata-rata 30 butir.
Kelapa yang akan ia jadikan bibit dipilih yang besar, kemudian ia tebas di pangkal buah lalu didiamkan selama dua bulan. Sekitar enam bulan tunas kelapa akan tumbuh dan siap dijual.


Foto Robertus Rimawan - Marthen meski memiliki dua pekerja tetap ikut membuat bibit kelapa.
Marthen mengaku sedang mengumpulkan uang untuk persiapan pendidikan tinggi.
Marthen tak mengira, pelatihan membuat bibit kelapa mengantarnya meraih kesuksesan. Dari 12 peserta yang ikut pelatihan sekitar tahun 2007 lalu hanya dia satu-satunya yang mempraktikkan hasil pelatihan dan berhasil menjadi pembibit kelapa di Minut.(*)

No comments