Breaking News

Tragedi Sukhoi, Firasat Makam Finalis Putri Indonesia

Oleh : Robertus Rimawan

Foto Istimewa - Finalis Putri Indonesia punya hobi traveling.

ROBERTUSSENJA.COM - "Wah TMP (Taman Makam Pahlawan) Kalibata bagus banget, jadi ingin berada di dalam. Mau foto-foto kayak turis". Tulis Susana Famela Rompas (23), finalis Putri Indonesia 2006 dan Alumnus International Business Administration, Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat). Pernyataan Susan di twitter yang ditulis beberapa hari sebelum menumpang pesawat Sukhoi Superjet 100, dirasa sahabatnya Steven Edi sebagai firasat.

"Saya baca saat itu juga heran kenapa dia nge-tweet seperti itu, ternyata sebuah firasat," ujar Steven, Kamis (10/5/2012). Saat itu penyandang gelar Putri Pariwisata 2008 ini memang sedang mencari apartemen baru dan saat melewati TMP Kalibata melalui twitternya ia menulis seperti itu. Firasat lain adalah status BlackBerry Messenger (BBM) Susan yang dilihat oleh Steven. Foto yang dipasang terakhir sebelum kecelakaan pesawat, Susan sedang menggunakan baju warna putih dan mengelus pipi gadis cilik yang bergaun putih. di status BBM tertulis : 'God will give way when there seemed no way (Tuhan akan memberikan jalan ketika di sana seolah tak ada jalan)'. Dua kalimat yang ditulis ternyata pertanda kepergian gadis yang aktif di Yayasan Putri Indonesia.

Di mata Steven, Susan merupakan sosok yang religius, baik, friendly serta mudah akrab dengan siapa saja, sehingga meski beda fakultas, Steven dari FISIP Unsrat sementara Susan Fakultas Ekonomi mereka tetap berkomunikasi. Demikian juga saat di Jakarta sesama alumnus Unsrat di Jakarta sering nongkrong bersama dan jalan bareng ketika ada waktu luang. "Terakhir komunikasi dua hari sebelum kecelakaan pesawat, dia sempat mengeluh pada saya, mobilnya ditabrak orang dari belakang," katanya.

Foto Istimewa - Foto Susan yang menjadi profil BlackBerry Messenger sebelum naik pesawat Sukhoi Superjet 100.

Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia, Yayasan Putri Indonesia dan khususnya kedua orangtua Susan. Saat dikontak melalui sambungan telepon Steven sedang menemani orangtua Susan, untuk memberikan support. "Kedua orangtua Susan baru saja datang tadi dan masih mencemaskan kondisi anaknya yang sampai sekarang belum ada kabar," katanya. Kedua orangtua Susan datang dari Kecamatan Bunta Kabupaten Luwuk Provinsi Sulawesi Selatan. Dari Luwuk ke Bunta perjalanan darat sekitar 4 jam dan dari Sulsel naik pesawat ke Jakarta. Perjalanan jauh dan melelahkan bagi kedua orangtua Susan, mereka berdua menunggu informasi di lantai 2 kantor Sky Aviation. "Beliau berdua mengaku belum kuat bila berada di apartemen Susan di Sudirman Park makanya nunggu di sini. Ada informasi kemungkinan ada korban yang selamat, maka itu yang menguatkan beliau berdua," jelasnya.

Susan merupakan Alumnus Unsrat dan sebelumnya bekerja di Saudi Arabia Airline, maskapai yang melayani carter pesawat untuk umroh dan naik haji kemudian pindah ke Sky Aviation. Dara cantik ini menguasai bahasa Jepang, memiliki hobi traveling dan merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Sementara itu terkait evakuasi menurut Steven evakuasi ditunda karena cuaca buruk, namun sudah ada tim darat yang berada di lokasi yang mengumpulkan puing atau melakukan pencarian baik yang selamat ataupun yang sudah meninggal. Rencananya ia dan kedua orangtua Susan akan tetap berada di Halim Perdanakusuma untuk mendapatkan informasi terbaru.

No comments