Breaking News

Rahma : Minta Tolong, Saya Ditolak Rumah Sakit

Oleh : Robertus Rimawan

Repro Robertus Rimawan - Foto ini yang dibawa Rahma ke DPRD Sulut. Ia minta tolong pengobatan anaknya pada anggota dewan karena rumah sakit menolak meski sudah bawa surat keterangan warga miskin.

ROBERTUSSENJA.COM - Siapa yang tak 'trenyuh' melihat kondisi seorang balita mengalami penderitaan yang luar biasa. Pricillia Megawati Takalao (4) harus terbaring di ranjang rumahnya di Sindulang I Lingkungan 3 Kecamatan Singkil Manado, dengan kepala yang besar. Priscillia diindikasi menderita hidrosefalus dan tak bisa berobat ke rumah sakit karena ketiadaan biaya.

Rahma Hasan ibunda korban berupaya meminta bantuan pada anggota dewan di DPRD Sulut. Wajahnya kuyu dan terlihat guratan lelah di wajahnya akibat derita yang ditanggung anaknya. "Saya ditolak rumah sakit, harus bayar Rp 3 juta lebih agar bisa dirawat," ujarnya kepada penulis, Selasa (8/5/2012). Rahma juga mengaku telah mengurus surat untuk mendapatkan asuransi bagi warga miskin namun ditolak.

"Saya bingung harus bagaimana makanya saya minta bantuan anggota dewan," ujarnya. Rahma membawa foto anaknya kemudian ditunjukkan pada Arthur Kotambunan Wakil Ketua DPRD Sulut agar bisa dibantu dari sisi pengobatan. Rahma menunjukkan foto Pricillia yang tergolek lemah, kepalanya membesar dengan lengan terlihat seperti tulang yang dibalut kulit.

Secara ilmiah hidrosefalus merupakan kondisi tak normal otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan baik karena produksi yang berlebihan maupun gangguan. Kondisi tersebut menyebabkan tengkorak membesar dan muncul kondisi pertumbuhan yang tak sempurna pada tubuh. Kondisi tersebut yang dialami Pricillia dan kasih sayang seorang ibu, membuat Rahma bertandang ke DPRD untuk kesembuhan anaknya.

Secercah senyum dan sinar mata yang ceria muncul setelah Arthur Kotambunan menyanggupi untuk membantu. Kotambunan mengaku akan segera menghubungi rumah sakit yang menolak dan menanyakan alasan penolakannya. Bila hanya masalah administrasi persoalan tersebut bisa diatasi karena ia tahu Rahma merupakan konsituen di dapilnya dan memang kondisi ekonominya lemah.

"Ibu ini keluarga miskin kenapa ditolak, saya nanti akan urus. Tolong dipublikasikan agar bisa mendapat bantuan juga dari pembaca," jelasnya. Selain membantu soal administrasi dengan jamkesmas ia juga berjanji membantu dari sisi lain. Bila Rahma tak bisa mengobati anaknya dengan jamkesmas ia juga akan membantu dari sisi keuangan. "Biaya Rp 3 jutaan tadi tak apa-apa biar saya bantu kalau tidak bisa, ini masalah keselamatan jiwa. Nanti saya juga akan membujuk dokter agar tak minta uang biar biayanya hanya peralatan saja, saya akan hubungi rumah sakit," jelasnya.

Menurut Kotambunan persoalan seperti Rahma warga miskin yang tak masuk jamkesmas terjadi pula dengan warga lain, ia akan mengkaji hal ini agar masyarakat yang benar-benar membutuhkan bisa terbantu dengan jamkesmas. Selain itu persoalan di Indonesia ada beberapa pengobatan yang tak bisa dilakukan dengan jamkesmas. "Beda dengan di luar negeri, di sana jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin tak terbatas, bahkan bisa sampai operasi. Lah anak ini tak bisa operasi karena jamkesmas tak bisa membiayai operasi seperti ini," ujarnya.

Ia berharap ke depan ada kebijakan yang memihak pada rakyat dan persoalan ini akan ia bawa dalam pembahasan di bidang kesehatan agar bisa ditangani dengan baik.

No comments