Breaking News

Investasi Emas, Reksadana atau Saham?

Ilustrasi investasi - SHUTTERSTOCK

“Ayo, investasi!”

Mungkin Anda sudah sering mendengar ajakan untuk berinvestasi. Mungkin juga Anda sempat berpikir, “Untuk apa sih investasi, bukankah dengan menabung saja sudah cukup, ya?”

Menabung merupakan aktivitas yang berbahaya jika dilakukan dalam jangka waktu panjang. Semua tahu bahwa kita harus berhadapan dengan inflasi atau kenaikan biaya hidup.

Fakta membuktikan bahwa dalam tujuh tahun terakhir, rata-rata inflasi yaitu 7,8% per tahun. Belum lagi inflasi biaya pendidikan yang biasanya lebih besar yaitu mencapai 20% per tahun. Dibandingkan dengan bunga tabungan (sekitar 2%) tentu saja tabungan tidak dapat melawan inflasi. Artinya, menabung saja tidak cukup, Anda mau tidak mau harus berkenalan dengan produk investasi agar dapat mengimbangi inflasi demi mencapai tujuan finansial, terutama yang sifatnya jangka panjang.

Sebelum memilih produk investasi, tentukan dahulu tujuan finansial Anda. Tujuan finansial sebaiknya memiliki judul, nilai, dan jangka waktu. Kemudian, perhatikan tiga faktor utama saat berinvestasi yaitu risiko, tujuan finansial, dan hasil investasi itu sendiri. Risiko memang tidak dapat dihindari, tetapi dapat diatur agar nyaman dalam berinvestasi. Risiko dapat dikelola dengan dua cara yaitu penetapan tujuan finansial dan penggunaan produk sesuai jangka waktu.

Berikut tabel contoh panduan penggunaan produk sesuai dengan jangka waktu tujuan finansial:


Warren Buffet memberikan tips mengenai investasi yaitu “do not put all eggs in one basket” untuk pengelolaan risiko investasi. Selain berpegang pada hal itu, perlu diketahui bahwa dalam melakukan investasi, semakin lama jangka waktu berinvestasi, maka semakin tinggi risiko dan hasil investasi yang akan dihadapi atau didapatkan. Satu hal yang tak kalah penting untuk diingat bahwa semakin lama jangka waktu berinvestasi, semakin tinggi target hasil rata-rata, maka semakin rendah kebutuhan investasi yang diperlukan.

Berikut merupakan beberapa contoh produk investasi:
1. Emas. Investasi emas dalam bentuk batangan maupun koin. Nilai emas cenderung bagus untuk investasi seluruh jangka waktu tujuan finansial terutama jangka waktu menengah dan panjang karena kestabilan nilainya. Akan tetapi investasi pada emas memiliki kelemahan pada faktor penyimpanan dan perawatan.

2. Reksadana, adalah wadah untuk mengumpulkan dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya dikelola oleh Manajer Investasi (MI). Oleh MI, dana akan masuk ke dalam instrumen pasar uang, pasar obligasi, dan pasar saham. Berdasarkan itulah dikenal jenis-jenis reksadana seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham. Reksadana memiliki beragam risiko, dari low-risk sampai high-risk karena pengaruh beragam nilai instrumen di dalamnya.

3. Saham, adalah bentuk kepemilikan pada suatu badan usaha/perusahaan. Kini, pembelian minimal satu lot saham terdiri dari 100 lembar saham. Harga per lembar saham sangat bervariasi, dari yang hanya ratusan Rupiah hingga puluhan ribu Rupiah. Investasi pada saham ini cocok sebagai investasi jangka panjang karena sifatnya yang high-risk high return.

Maka, setelah tahu ragam produk investasi dan punya tujuan finansial yang spesifik jangka waktunya, mana produk investasi yang Anda pilih?

Selamat memilih dengan cermat. Selamat berinvestasi!

Purwanti Wulandari
Independent Financial Planner
PT. Quantum Magna
www.qmfinancial.com
info@qmfinancial.com

No comments