Breaking News

Cara Mengatasi Utang Kartu Kredit Puluhan Juta

Kartu kredit bisa jadi bencana namun bisa jadi penyelamat usaha, bagaimana bila utang puluhan juta? Kumpulan artikel ini solusinya - FOTO ILUSTRASI SHUTTERSTOCK



ROBERTUSSENJA.COM
- Penggunaan kartu kredit sudah merupakan gaya hidup modern yang tidak bisa dihindari bagi orang‑orang yang tinggal di daerah perkotaan yang sarat dengan perkembangan modern. Pertanyaannya adalah seberapa pintar Anda  mengelola kartu kredit tersebut. Apa kartu kredit ini dapat lebih bermanfaat atau malah menjadi bumerang untuk anda.


Berikut ini ada Tips Cara Pintar Mengelola Kartu Kredit anda :
 1. Anda Bisa Berhemat dengan Kartu Kredit Anda

Sebagai konsumen atau nasabah kartu kredit, kita haruslah jeli‑jeli memilih kartu kredit yang menawarkan fasilitas paling banyak dan tentu saja yang diharapkan adalah program hemat berbelanja atau makan di restaurant dengan discount yang banyak. Banyak bukan saja jumlah outletnya tapi juga nilai discount yang menggiurkan. Coba anda analisa kartu kredit apa yang paling banyak mengadakan kerjasama program diskon atau program layanan gratis seperti di airport lounge. Bayangkan ada restaurant yang menawarkan discount sampai 50% kalo menggunakan kartu kredit tertentu. Ada lagi yang menawarkan discount 30% + 20% dan dibagi 12 bulan dengan bunga 0%. Tentu saja tawaran ini sangat menarik, tapi anda juga harus jeli jangan sampai tergiur hanya karena cicilan 12 bulan dengan bunga 0%, coba cek harga barang yang sama di tempat lain yang tanpa cicilan.

2. Membayarlah Dengan Lunas Tagihan Kartu Kredit Anda

Pesannya adalah jangan pernah berhutang untuk memuaskan kebutuhan konsumtif anda. Kalo memang kita tidak mampu untuk membeli barang dengan harga yang mahal, cobalah belajar untuk lebih selektif dan melakukan skala prioritas. Jangan sampai pengeluaran anda besar pasak dari pada tiang. Akhirnya anda Cuma mampu membayar minimum payment, yang pada dasarnya sebagian besar hanya untuk melunaskan bunga dan denda pembayaran kartu kredit anda. Bayangkan bila anda hanya membayar minimum payment yang hanya sebesar 10% dari total tagihan dengan bunga 42% ‑ 48 % pertahun. Apalagi anda telat membayar dan membayar kurang dari minimum, jadilah anda seperti jatuh tertimpa tangga yang  akhirnya tagihan kartu kredit anda tidak lunas lunas. Jadi gunakan kartu kredit dengan cara bijak, karena kartu kredit tetap saja bukan uang anda, melainkan hanya sebagai sarana pembayaran. Uang anda sendiri adalah disposable income atau penghasilan anda yang benar‑benar dapat dibelanjakan. Jikalau anda memiliki kartu kredit lebih dari 1 dan ternyata ada pengeluaran tak terduga yang besar dan anda bena‑benar tidak mampu membayar semuanya, maka prioritaskan pembayaran anda pada kartu kredit yang memiliki bunga tertinggi sedangkan yang lain minimal yah sebesar minimum payment. Tapi saya sangat tidak terlalu senang dengan pola pembayaran seperti ini.

3. Jangan Berlebihan Memiliki Kartu Kredit

Tentu saja kita tidak boleh berlebihan memiliki kartu kredit, jangan asal demi memenuhi ruang sela dompet kita supaya kelihatan banyak kartu kreditnya, maka kita terima setiap perusahaan kartu kredit yang menawarkan kartu kredit ke kita. Alasannya tentu saja membuang biaya tahunan yang berlebihan, selain itu juga memancing anda untuk berbelanja lebih banyak lagi. Pada dasarnya orang dahulu menggunakan alasan rasional membawa kartu kredit hanya untuk menggantikan uang tunai yang dibawa di dompet, jadi daripada kita setiap kali bawa uang tunai berlebihan maka kita menggunakan kartu kredit.  Jadi jelas fungsi dahulu lebih untuk memudahkan untuk berbelanja saja. Nah dengan bergesernya waktu dan perubahan gaya hidup modern, fungsi kartu kredit sebagai kartu untuk berhutang juga tidak dapat dihindarkan lagi. Pesan saya Cuma kalo anda berhutang yah boleh boleh saja tapi lihatlah segala kemampuan anda dan buat perencanaan dan skala prioritas jangan  membeli sesuatu hanya untuk gaya hidup sesaat, tapi belilah barang yang memang anda butuhkan. Anda bisa memiliki kartu kredit 2 buah dengan tanggal jatuh tempo bulanan yang berbeda, guna memudahkan pengaturan keuangan anda.

4. Jangan Menarik Uang Tunai dengan Kartu Kredit anda

Kalo anda berbelanja menggunakan kartu kredit maka bunga akan mulai dihitung pada saat jatuh tempo kartu kredit dan anda tidak membayarnya lunas. Sedangkan dengan pengambilan tunai dari mesin ATM, maka pada saat anda mengambil tunai , maka saat itu juga bunga mulai dihitung dan tentunya bunganya sangat tinggi sekitar 4 ‑ 4,5 % perbulan atau  bisa mencapai 54% per tahun. Tentu saja pihak pengelola kartu kredit juga telah memperhitungkan faktor  kerugiaan bila ada nasabah kartu kredit yang mangkir alias tidak membayar atau kabur, sehingga kredit tanpa jaminan inilah yang membuat bunga yang dibebankan juga menjadi tinggi.  Jadi jangan ambil tunai dari kartu kredit anda.

5. Simpan Kartu Kredit Anda jika Tidak Perlu

Salah satu cara untuk memudahkan anda mengontrol pengeluaran anda adalah cukup rencanakan pengeluaran anda dengan uang tunai yang ada, anggap saja anda tidak mempunyai kredit card. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatur pengeluarannya dan salah satunya adalah sistim amplop dimana anda langsung membagi‑bagi uang yang akan anda keluarkan pada bulan bersangkutan ke dalam beberapa amplop pengeluaran sesuai rencana anggaran belanja bulanan. Anda bisa menggunakan kartu kredit hanya pada saat saat tertentu misalnya guna makan di restaurant dapat discount atau belanja di supermarket dapat cash back 3%, namun jangan lupa pindahkan uang yang di amplop tadi sesuai pembelanjaan yang telah dilakukan ke dalam amplop untuk pencadangan pembayaran kartu kredit yang akan jatuh tempo nantinya karena penggunaan belanja tersebut. Singkat kata anda bisa gunakan hanya apabila  menguntungkan anda atau untuk berjaga‑jaga dalam keadaan mendadak dan anda tidak membawa uang tunai sebesar itu. Bahaya adalah jikalau anda tida punya perencanaan keuangan dan anda menggunakan kartu kredit anda dengan tidak terkontrol, maka bisa jadi anda akan terkena masalah dengan kartu kredit alias tidak mampu membayar dan hutang bunga berbunga yang akhirnya anda bisa membayar berlipat lipat dari total tagihan anda.

Maka pintar pintarlah menggunakan dan mengelola kartu kredit, supaya anda tidak jadi korban karena kecerobohan anda sendiri.  Jadilah orang yang bebas hutang kartu kredit.



Studi Kasus: Utang Mencapai Rp 30 Juta


T:
Tagihan beberapa kartu kredit saya nilainya puluhan juta saat ini, dan saya kesulitan untuk melunasi semuanya. Jumlah tagihan dari masing‑masing kartu kredit ini berbeda, ada yang nilainya sampai Rp 30 jutaan (berikut bunganya), ada yang belasan juta, ada yang hanya Rp 2 juta. Sebaiknya, mana tagihan yang harus diprioritaskan (untuk dibayar), karena yang Rp 30 jutaan sudah empat bulan ini saya diamkan tetapi orang dari bank menelepon saya terus. Apakah lebih baik melunasi yang tagihannya paling rendah dulu? (Chandra, 36)

J:
Setiap transaksi perbankan yang kita lakukan akan tercatat dalam Sistem Informasi Debitur di Bank Indonesia. Catatan ini adalah track record yang akan memberikan gambaran bagi lembaga keuangan ketika melakukan penilaian terhadap status kredit kita. Oleh sebab itu, sangat penting dan wajib hukumnya untuk memahami setiap produk perbankan yang akan kita beli, dan hanya beli produk yang memang benar‑benar kita pahami, termasuk kartu kredit.

Kartu kredit merupakan jenis pinjaman open‑end yang berarti pinjaman yang tidak memiliki jangka waktu. Dampak dari pinjaman yang tidak memiliki jangka waktu adalah bunga utang akan terus dihitung sampai kapan pun selama saldo utang belum lunas. Dan karena pinjaman ini juga tidak beragunan, maka bunga yang dibebankan pun relatif lebih tinggi dibandingkan jenis kredit lainnya. Untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai urutan pelunasan utang kartu kredit, coba ikuti tips berikut ini;

1. Buatlah daftar saldo utang, mulai dari utang kartu kredit hingga KPR.

2. Urutkan bukan dari nominal saldo utang terbesar, melainkan dari beban bunga terbesar. Jika Anda ragu berapa biaya bunga yang sebenarnya dibebankan, hubungi call center dan mintalah ilustrasi besaran bunga bila Anda bertransaksi pada tanggal X dengan jumlah tertentu.

3. KHUSUS, karena dalam kasus ini utang pertama dengan saldo Rp 30 juta sudah dorman selama 4 bulan, maka utang ini harus menjadi prioritas pertama untuk segera dilunasi agar rapor kredit Anda tidak merah dan terhindar dari debt collector.

4. Lakukan negosiasi dengan pihak penerbit kartu kredit untuk minta program stop bunga. Dengan mengikuti program ini, utang Anda tidak akan terkena bunga berjalan. Tapi, bunga yang sudah terlanjur ditagih kepada Anda tidak bisa terhapus, lho!

5. Lakukan proses penutupan kartu kredit. Dengan kejadian yang menimpa Anda saat ini, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa limit kartu kredit yang Anda punya terlampau tinggi. Selain itu, sangat disayangkan sepertinya Anda belum dapat mengendalikan pengeluaran bulanan. Sehingga, jalan terbaik adalah menutup kartu kredit dan membuat keuangan Anda kembali sehat.

6. Gunakan seluruh aset investasi untuk membayar utang. Percuma kita memiliki aset investasi tetapi masih ada utang kartu kredit. Karena bunga berjalan dapat mencapai 60 persen setahun!


Nina Tamam: Jangan Terlalu Banyak


Seperti perempuan lainnya, penyanyi Nina Tamam sempat menjadi penggila kartu kredit. Alhasil dirinya mempunyai cukup banyak kartu kredit dari berbagai bank baik di dompetnya.

"Saking banyaknya sempat bingung, pusing karena sering banyak tagihan. Pas aku belajar finansial planning akhirnya mengurangi kartu," ungkap Nina.

Belakangan setelah mengenal finansial planing (perencanaan keuangan), dirinya menutup sejumlah kartu kredit yang dianggapnya tidak perlu dan menyisakan.

"Yang aku sisakan kartu kredit yang dirasalkan bermanfaat. Kalau belanja pakai kartu kredit biasanya yang akU butuhkan, seperti beli sprei dan sebagainya," ungkapnya.



Tips Aman untuk Belanja Online


1. Menggunakan kartu pembayaran prabayar. Berbentuk sebuah kartu khusus dengan jumlah nilai tertentu (voucher) sebagai alat pembayaran pengganti kartu kredit. Caranya, tinggal masukan nomor kartu pada situs toko online. Kartu ini aman karena jumlah nilainya tidak terlalu besar dan umumnya hanya sekali pakai. Kelemahan kartu ini selain tidak bisa diterima secara luas oleh semua situs juga tempat pembelian kartunya hanya di tempat‑tempat tertentu.

2. Menggunakan pembayaran pihak ketiga, seperti PayPal, e‑Gold, dan lain‑lain. Pertama kita mendaftar sebagai anggota PayPal, kemudian kita masukkan sejumlah dana ke rekening kita di PayPal. Tentu dengan kartu kredit. Meski dengan kartu kredit, situs seperti PayPal dijamin aman. Nantinya kalau hendak membayar ke situs toko online, cukup dengan transfer dari rekening kita di PayPal. Meski untuk itu situs penjual juga harus mempunyai rekening PayPal, tapi belakangan semakin banyak web yang menerima pembayaran lewat PayPal. Logikanya, kita tidak perlu memasukkan kartu kredit kita di semua situs apalagi situs yang baru dikenal, tentu ini lebih aman.

3. Gunakan browser internet dengan fitur keamanan terbaru. Beberapa browser hadir dengan kemampuan enkripsi untuk mengacak data yang kita kirim ke server situs penjual. Teknologi ini sering pula disebut sebagai SSL (Secure Sockets Layer). Prinsipnya data diamankan dengan teknologi yang disebut sebagai enkripsi. Perangkat lunak enkripsi mengacak data dengan satu kode khusus yang tidak memungkinkan orang lain "mengintip" ketika sedang di kirim. Saat data sampai di tujuan, software yang sama mengembalikan data acak tadi ke bentuk aslinya. Salah satu tanda bahwa kita benar berada dalam situs yang aman adalah alamat web‑nya diawali dengan "https://....", tanda "s" adalah secure (aman). Selain itu, pada bagian bawah browser juga terlihat ikon gembok yang terkunci. Jika tidak ada tanda‑tanda itu, kemungkinan besar Anda bertransaksi dalam situs yang tidak aman sama sekali. Artinya, sangat mungkin data Anda "diintip" apa adanya.

4. Perhatikan logo‑logo sertifikat keamanan suatu situs. Logo keamanan itu dikeluarkan oleh perusahaan independen yang telah memeriksa keamanan suatu situs. Logo tadi menandakan bahwa situs tersebut telah dinyatakan aman. Dengan meng‑klik logo tersebut Anda akan mendapatkan informasi detail tentang situs. Ini perlu dilakukan untuk menghindari upaya pemasangan logo palsu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

5. Baca aturan privasi (privacy policy) yang ada dalam situs toko online. Aturan ini menyatakan apa yang akan terjadi dengan data Anda setelah disimpan dalam database situs tersebut. Sekaligus memastikan bahwa pengelola situs menyatakan tidak akan menjual pada pihak lain. Seperti dengan sertifikat keamanan, situs dengan aturan privasi yang telah diperiksa pihak independen bisa memasang logo yang berarti aturan privasinya tidak melanggar hukum dan melindungi konsumen.

6. Hanya gunakan satu kartu untuk semua transaksi online. Meskipun Anda memiliki 10 kartu kredit, usahakan hanya satu yang sering dipakai belanja online. Sederhana saja, selain kemungkinan kartu kredit lain "diintip", juga agar Anda mempunyai waktu memeriksa detail tagihan kartu kredit belanja online.

7. Jangan pernah mengirimkan data penting lewat e‑mail. Sangat mungkin e‑mail tersebut dari penipu, sebab menjadi aturan umum bahwa situs yang benar tidak akan pernah meminta Anda mengirimkan data penting lewat e‑mail.

8. Simpan semua bukti transaksi intenet Anda dalam bentuk file. Ketika Anda menerima tagihan, pastikan untuk memeriksa bahwa tidak ada transaksi yang tidak Anda kenal. (tribunmanado cetak/ton)

No comments