Breaking News

Lengkapi Pengetahuan Anda Sebelum Menambang Bitcoin, Baca Ini

Bitcoin diramalkan menjadi mata uang masa depan setelah dunia dikelilingi dengan sentuhan digital. Tak sedikit pula informasi yang menjadi kaya setelah menekuni menjadi penambang Bitcoin. Sebelum beranjak lebih jauh, lengkapi pengetahuan Anda, baca artikel ini - FOTO REUTERS

ROBERTUSSENJA.COM
- Hadirnya Bitcoin, mata uang digital yang cukup fluktuatif, membuat jenis mata uang ini menjadi tren serta pilihan baru bagi transaksi di dunia internet.

Seperti yang dikutip dari newyorker.com, mata uang digital yang hadir pada Januari 2009 ini memiliki sistem yang jauh berbeda dari uang konvensional.

Bitcoin bisa dianalogikan dengan tambang emas (atau mineral berharga lainnya). Para penambang adalah mereka yang mendedikasikan sumber daya komputer untuk memecahkan persoalan matematika melalui perhitungan yang "berat".

Penambang yang dimaksud pada awalnya mungkin hanya seseorang dengan komputer rumahan. Namun saat ini, di awal 2014, proses penambangan bitcoin dilakukan melalui perangkat yang dirancang khusus dan dilakukan secara kolektif (disebut node).

Setiap 10 menit, sistem bitcoin akan menganugerahkan sejumlah unit bitcoin (25, misalnya) pada salah satu node penambang ini.

Jumlah yang ditambang per 10 menit akan turun seiring waktu, hingga habis pada lebih kurang tahun 2140. Dengan jumlah total bitcoin yang bisa ditambang sebanyak 21 juta unit.

Bitcoin yang dihasilkan berfungsi layaknya mata uang konvensional dan diterima sebagai produk pembayaran untuk beragam transaksi online.

Berapa nilai satu bitcoin?

Mata uang yang bisa dikonversikan ke mata uang lain ini memulai debutnya dengan nilai satu bitcoin setara kurang dari 1 dollar AS dan terus menunjukkan nilai yang fluktuatif.

Situs seperti Preev.com menunjukkan secara sederhana berapa nilai satu unit bitcoin (1 BTC) dalam mata uang konvensional. Misalnya, pada 11 Januari 2014 pukul 21.30 WIB, nilainya adalah 911 dollar AS.

Bitcoin bisa digunakan untuk berbagai hal, misalnya untuk pembelian barang pada toko (baik online maupun fisik) yang menerimanya.

Lihat saja pada bitcoinstore.com, pengguna dapat membeli barang elektronik, termasuk kamera, instrumen musik, dan komputer. Bahkan terdapat kasino bitcoin, seperti SatoshiBet.

Perkembangannya terlihat dengan semakin banyaknya merchant yang menerima pembayaran dengan bitcoin. Termasuk nama-nama besar seperti wordpress.com, namechap.com, serta reddit.com.

Desentralisasi

Pencetus Bitcoin adalah sosok bernama Satoshi Nakamoto. Diduga sosok ini adalah nama samaran yang bisa jadi digunakan oleh sekelompok orang. Identitas aslinya masih belum diketahui.

Nakamoto sejak awal merancang bitcoin sebagai sistem terdesentralisasi. Berbeda dengan uang konvensional, tak ada satu lembaga yang bisa melakukan kebijakan yang berdampak pada nilai mata uang ini. Sedangkan mata uang konvensional selalu memiliki sebuah otoritas sentral.

Bitcoin pun, terutama di masa-masa awalnya, jadi alternatif bagi mereka yang tidak suka memercayai pemerintah, bank pusat, atau institusi pihak ketiga untuk menjaga nilai dari mata uang dan menjamin transaksi pengguna.

Di Bitcoin, semua itu digantikan dengan menggunakan perhitungan matematika dan kriptografi.

Setiap transaksi di bitcoin akan diuji melalui sistem kriptografi yang tersebar di jaringan peer-to-peer. Diperkirakan, ada puluhan ribu sistem yang turut melakukan pengujian ini.

Bitcoin tidak bebas dari pencurian. Namun, setiap bitcoin yang dicuri akan tetap tercatat dalam sistem sehingga saat digunakan untuk bertransaksi pun, secara teori, akan selalu dilacak.

Sistem Bitcoin yang terdesentralisasi membuat banyak pihak menyebutnya sebagai internet untuk uang. Jika internet merevolusi cara komunikasi global, Bitcoin diyakini bisa mengubah cara dunia menggunakan uang.

Oleh karena itu, Bitcoin kerap digadang-gadang sebagai mata uang masa depan.


Penanda pada jendela mempromosikan mesin ATM Bitcoin yang telah dipasang di Waves Coffee House di Vancouver, British Columbia, Kanada, 28 Oktober 2013 - FOTO REUTERS

Asuransi Bitcoin dari London
Sebuah layanan penjaminan deposito mata uang digital, Bitcoin, untuk kehilangan dan pencurian telah diluncurkan di London, Inggris.

Elliptic Vault, perusahaan asuransi ini menggunakan apa yang disebut "deep cold storage," untuk menyimpan kunci privat yang telah dienkripsi untuk menyimpan Bitcoin di server offline pada lokasi yang aman.

Pendirinya mengatakan ini adalah perusahaan "pertama di dunia" yang menawarkan layanan asuransi bagi pemilik Bitcoin.

Saat ini, Bitcoins dicuri tidak dapat dipulihkan karena semua transaksi tidak dapat dibalikkan lagi (ireversibel).

Dompet online yang digunakan untuk menyimpan Bitcoins telah menjadi sasaran sejumlah serangan cyber dan beberapa pengguna juga telah menderita kerugian akibat kejadian yang tidak disengaja.

James Howells kehilangan sekitar £4,6 juta (Rp89 miliar) ketika membuang perangkat keras komputernya dan lupa bahwa dia punya Bitcoin yang tersimpan di dalamnya.

Tidak seperti uang yang disimpan di bank konvensional, Bitcoin tidak diasuransikan dan tidak ada cara untuk mengembalikannya setelah uang ini dicuri atau hilang.

'Langkah Jelas'

"Salah satu perhatian utama orang terhadap Bitcoin adalah cukup sulit untuk menyimpannya dengan aman," kata pendiri Elliptic, Tom Robinson, kepada BBC.

"Penawaran asuransi tampaknya adalah langkah yang jelas."

Tapi meyakinkan perusahaan asuransi untuk mempercayai mata uang baru lahir itu bukanlah tugas yang mudah

"Sangat sulit untuk menemukan perusahaan asuransi," kata Robinson yang adalah lulusan Oxford dengan gelar PhD di bidang fisika. Ia memulai perusahaan ini bersama dua orang teman.

"Industri ini (asuransi) sangat konservatif dan mereka tidak mengerti Bitcoin.

"Mereka juga dipengaruhi publisitas negatif terhadap Bitcoin, meskipun hal ini telah membaik sejak Silk Road (pasar online ilegal) dihentikan."

Setelah China Giliran Malaysia


Bank sentral Malaysia memperingatkan masyarakat dalam memanfaatkan mata uang digital Bitcoin, yang belakangan ini sedang ramai diperbincangkan di dunia maya.

“Bitcoin tidak diakui sebagai alat pembayaran yang sah di Malaysia,” tulis bank sentral Malaysia dalam sebuah pernyataan. “Bank sentral tidak mengatur operasi dari Bitcoin. Oleh karena itu, publik disarankan berhati-hati dari risiko yang terkait dengan penggunaan mata uang digital tersebut.”

Colbert Lau, pendiri Bitcoin Malaysia, mengaku tidak terlalu khawatir dengan penyataan bank sentral Malaysia.

“Ini mirip dengan sikap yang diambil Otoritas Moneter SIngapura sebelumnya. Sementara Bank Thailand memiliki larangan langsung. Bank Negara Malaysia (BNM) tidak melarang penggunaan atau mengatakan bahwa Bitcoin ilegal,” kata Lau seperti dikutip dari The Guardian.

Bank sentral Singapura memutuskan tidak mengintervensi bisnis yang memilih menggunakan mata uang virtual Bitcoin sebagai alat pembayaran.

Menurut Lau, pemain Bitcoin besar di Amerika Serikat dan Eropa tetap melakukan gerak cepat untuk pasar Asia dalam beberapa bulan ke depan dan bersiap mendirikan cabang.

Sebelum, pada Desember 2013, bank sentral China mengatakan Bitcoin “tidak memiliki arti nyata” dan tidak memiliki perlindungan hukum. Peringatan pemerintah China diikuti dengan larangan proses transaksi menggunakan Bitcoin oleh pihak ketiga dan lembaga keuangan.

Pengumuman yang dilontarkan bank sentral China sempat membuat nilai Bitcoin anjlok. Namun, masyarakat China masih dibebaskan memanfaatkan Bitcoin dengan risiko yang ditanggung sendiri.

Sejumlah platform online memang sedang menguji pembayaran dengan mata uang Bitcoin, antara lain Wordpress, Reddit, Namecheap, Mega, dan Zynga. Namun, sejumlah negara malah melarang transaksi dengan Bitcoin.

Uni Eropa menilai Bitcoin lebih mudah curi. Dari sisi investasi juga buruk karena nilai mata uang hanya dintentukan berdasarkan permintaan pasar serta memiliki tingkat fluktuasi tinggi.

Sementara di Tanah Air, Bank Indonesia masih mengkaji pemanfaatan Bitcoin untuk transaksi.

Sisi Gelap Bitcoin

Bitcoin saat ini sedang menjadi perhatian karena dengan segenap kelebihannya yang terdesentralisasi dan tanpa ikatan dalam sistem transaksi dan kepemilikan. Tetapi di sisi lain, hal ini justru menuai beragam sisi gelap mata uang digital itu.

Konsep yang ditanamkan oleh sang penemu, Satoshi Nakamoto, bahwa Bitcoin menawarkan kepemilikan utuh tanpa perlunya ikatan dengan pihak ketiga baik dari swasta dan pemerintah, menjadi daya tarik tersendiri bagi penggunanya.

Tapi seiring berjalannya waktu, hal ini disadari sebagai kelemahan mata uang yang ditemukan pada 2009 ini.

Menurut artikel di Business Insider, Bitcoin menjadi sangat berguna bagi para pelaku kejahatan yang ingin menyembunyikan uang hasil kejahatannya. Karena jika mereka menyimpan uang di bank, uang hasil kejahatannya dapat dengan mudah terlacak.

Bitcoin juga dapat disalahgunakan oleh orang-orang yang ingin menyembunyikan pendapatannya dari pemerintah, dan menghindari kewajiban membayar pajak. Lantas, pendapatan negara dari pajak itu akan hilang karena uang yang tidak terlacak.

Tidak hanya pada tindakan kriminal semata, kekurangan Bitcoin paling mendasar juga terjadi karena bentuknya yang tidak riil.

Meskipun bentuknya tidak riil, bukan berarti Bitcoin bebas dari pencurian. Salah satu contoh pencurian dialami oleh Sheep Marketplace, sebuah situs web ilegal jual beli obat terlarang, yang kehilangan 220 dollar AS dalam Bitcoin akibat ulah para peretas sistem komputer.

Belum lagi ketidakstabilan nilai mata uang Bitcoin jika dikonversi ke mata uang konvensional lainnya yang sangat fluktuatif. Hari ini, boleh jadi pemilik bisa sangat kaya dengan memiliki Bitcoin senilai 1.000 dollar AS. Namun, siapa yang tahu jika di kemudian hari nilai uang tersebut hanya tersisa 50 dollar AS.

Business Insider mencatat beberapa peristiwa kecil yang menyebabkan kerugian besar bagi para pemilik Bitcoin. Seorang pria pernah kehilangan sekitar 600 dollar AS karena melakukan reset pada ponsel pintarnya dan ternyata, ia tak sengaja secara permanen menghapus dompet digital Bitcoin.

Contoh lainnya, seorang pria juga pernah kehilangan sekitar 90.000 dollar AS saat akan bertransaksi dan malah memilih tombol hapus.

Sejumlah platform online memang sedang menguji pembayaran dengan mata uang Bitcoin, antara lain Wordpress, Reddit, Namecheap, Mega, dan Zynga. Namun, sejumlah negara malah melarang transaksi dengan Bitcoin.

Pemerintah China, contohnya, melarang semua lembaga keuangan menerima transaksi Bitcoin. Sementara Uni Eropa menilai Bitcoin lebih mudah dicuri. Dari sisi investasi juga buruk karena nilai mata uang hanya ditentukan berdasarkan permintaan pasar serta memiliki tingkat fluktuasi tinggi.

Menambang Bitcoin
Bagaimana cara menambang Bitcoin? Bila dulu buku dan perpustakaan adalah jendela dunia, mungkin saat ini telah berubah. Internet dan mesin pencari dalam hal ini yang paling tenar Google, bisa disebut sebagai jendela dunia.

Apa saja yang ingin diketahui semua bisa didapat di dunia maya, hanya saja memang harus rajin cross check dan meluangkan banyak waktu untuk melihat, mencocokkan dan mencermati semua informasi yang dad. Demikian ketika kita ingin menambang Bitcoin. Banyak cara yang dilakukan bahkan banyak situs yang memberikan informasi bagaimana menambang Bitcoin.

Coba ketik saja kata kunci di Google: 'cara mendapatkan Bitcoin', ROBERTUSSENJA.COM mencoba dan mendapatkan  691,000 artikel terkait. Tinggal klik satu persatu dan dan pelajari lalu coba dan cermati hanya dua kemungkinan, gagal dan berhasil.

Atau ingin cara lain?
Berikut caranya. Bitcoin bisa dimiliki oleh siapa saja. Bisa dengan membeli dari pedagang Bitcoin atau dengan menggunakan software khusus untuk menambang. Demikian ujar Oscar Dharmawan, CEO Bitcoin Indonesia
Untuk mendapatkan Bitcoin secara instan, bisa dilakukan dengan membelinya pada trader atau miner. Mereka adalah pedagang Bitcoin yang salah satunya adalah Oscar sendiri. Sedangkan dengan menggunakan software khusus untuk menambang, Oscar menyebut pada sebuah dongle USD dengan papan PCB yang dibiarkan telanjang.

‘Alat’ tersebut terdapat sebuah chip serta dua tombol untuk lakukan reset. Perangkat ini bisa diperoleh di forum jual beli online serta di komunitas. Alat ini memungkinkan menambang Bitcoin hingga 0,0019 dalam kurun waktu 24 jam.

Bitcoin

Lantas, berapakah harga alat penambang Bitcoin tersebut? Masih menurut Oscar, rata-rata alat itu dijual Rp 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta. Akan tetapi bagi mereka yang ingin lebih serius menekuni bisnis ini bisa menggunakan alat penambang yang lebih canggih. Di beberapa situs menjual dengan harga bervariasi. Salah satu situs membanderol di kisaran Rp 24 juta.

Perangkat yang lebih mahal miliki bentuk yang berbeda dibanding alat penambang Bitcoin biasa. Ukurannya lebih besar mirip kartu grafis, ada yang berwujud komputer desktop, dan ada pula yang mirip server. Untuk alat penambang berbentuk dongle USB miliki clock speed 2 GHZ, sedangkat perangkat yang lebih mahal miliki clock speed 600 GHz.

Server khusus berposisi sebagai ‘tambang’ akan menghasilkan Bitcoin. Sebuah sistem akan mengeluarkan angka-angka rumit yang kemudian diterjemahkan untuk menghasilkan Bitcoin. Nah alat untuk menerjemahkan (penambang) itulah sebagai kuncinya. Semakin cepat alat yang digunakan maka Bitcoin yang bisa ditambang kian besar pula. (KOMPAS.COM/BBC INDONESIA/DETIK.COM)

No comments