Breaking News

Mau Tahu? Nih Gaji Anggota DPRD Sulut

Oleh : Robertus Rimawan

Ilustrasi Istimewa

ROBERTUSSENJA.COM - Wakil Ketua DPRD Sulut Arthur Kotambunan blak-blakan tentang kewajiban legislator untuk setor ke partai. Kotambunan yang berasal dari Partai Damai Sejahtera mengatakan setiap bulan legislator dewan asal PDS harus setor ke partai Rp 3,5 juta tiap bulan, Selasa (17/4/2012). Menurutnya setoran tersebut merupakan hal yang wajar bahkan untuk konsituen saja ia mengaku mengeluarkan puluhan juta tiap bulan.

"Catatan pribadi saya pengeluaran sosial bermasyarakat sebagai legislator DPRD provinsi sekitar Rp 30 jutaan per bulan. Jadi kalau jadi anggota dewan yang hanya mengandalkan pendapatan dari dewan sangat menderita jadinya. Tidak heran banyak teman yang susah hadir di kantor dewan," jelasnya melalui pesan singkat BlackBerry Messenger (BBM) kepada penulis dari Hongzhou China Timur. Saat ini Kotambunan mengaku berlibur bersama istrinya menggunakan uang pribadi sekaligus untuk membuka wawasan terkait berbagai kebijakan di sana.

"Dari pengalaman kami, ibaratnya ada 10 tamu datang, 11 tamu datang membawa proposal minta sumbangan. Inilah konsekuensi jadi anggota dewan di Indonesia. Masih tercipta stigma anggota dewan banyak uang dan menjadi suatu kewajiban memberi bantuan materi kepada konstituen," katanya.

Ia mengingatkan anggota dewan yang mewakili konstituen di dapil masing-masing lebih memiliki kewajiban untuk mendorang pemerintah menyejahterakan rakyat melalui program-program pemerintah demi kesejahteraan rakyat.

"Saya mengimbau pada masyarakat pemilih nanti harus cermat memilih wakil rakyat yang benar-benar bisa mengaspirasikan kepentingan rakyat dan untuk menjadi wakil rakyat jangan berharap bisa hidup dari penghasilan (gaji), karena akan stres berat," tulisnya kemudian memberi simbol tertawa di belakang tulisannya.

Kotambunan menegaskan menjadi anggota dewan ada hal dilematis, karena menjadi anggota dewan tidak diperkenankan bekerja lain, jadi harus belajar hidup dengan dana yang diterima di dewan. "Padahal mana cukup? Sebelum masuk di dewan saya telah menyiapkan dana untuk 5 tahun ke depan. Saving saya masih meng-cover sebagai anggota dewan," imbuhnya.

Sebelum menjadi anggota dewan Kotambunan mengaku bekerja sebagai konsultan keuangan dan memiliki usaha perikanan, setelah jadi anggota dewan semua kegiataan itu secara formal harus ditinggalkan. Meski demikia ia menyatakan masih menjalankan beberapa usaha tanpa terikat. Bahkan ia menawarkan jika ada perusahaan atau teman-teman yang minta pemikiran untuk solusi kegiatan, akan dibantu. "Imbalannya .....rahasia perusahaan.....(tulisnya). Saya memiliki resep khusus yang bisa meng-cover 5 tahun pengeluaran ekstra sebagai legislator," katanya.

Selain itu tanpa bekerja sampingan menurutnya sang istri memiliki pendapatan yang bisa mencukupi kebutuhan sekeluarga. "Mau tahu gaji yang saya terima per bulan? Saya terima Rp 7,6 juta sudah dipotong partai. Itu yang dibawa pulang, dengan uang segitu bagaimanakah bisa bertahan menjadi anggota dewan?" katanya, kembali ia mencantumkan simbol tertawa via BBM.

Tentang rincian gaji anggota dewan provinsi ia menjelaskan gaji pimpinan dan anggota tidak ada bedanya, anggota masih ada pendapatan tambahan uang rumah atau tunjangan rumah sekitar Rp 6,8 juta. Menurut Kotambunan pimpinan dewan sudah ada rumah dinas jadi tidak mendapat tunjangan rumah, jadi anggota dewan sekitar Rp 7,6 juta ditambah Rp 6,8 juta.

Sementara itu untuk pendapatan tambahan pimpinan dewan, mendapat tambahan fasilitas pertamax per hari 25 liter masuk dalam biaya operasional pimpinan Rp 6 juta per bulan (ambil gunakan proposal). Menurutnya Rp 6 juta merupakan operasional tertinggi yang bisa didapatkan, bukan untuk pribadi pimpinan dewan namun untuk biaya operasional.

No comments